ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
- KONSEP DASAR ANTENATAL
1.
ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita p
Gambar
2.1 Alat Genetalia bagian luar
![]() |
Bobak, 2003 : 30
Gambar
2.2 Alat Genetalia bagian dalam
![]() |
Bobak, 2003 :32
1)
Alat Genetalia (reproduksi) bagian luar
Menurut (Bobak,2003 : 30)
a)
Mons Veneris
Adalah
bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada wanita dewasa ditutupi oleh
rambut kemaluan.
b)
Labia Mayora (bibir-bibir besar)
Adalah lipatan kulit yang melengkung yang menutupi lemak
dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons veneris.
c)
Labia Minora (bibir-bibir kecil)
Adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir
besar.
d)
Klitoris
Adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang
terletak tepat dibawah arkus pubis. Jaringan klitoris mengandung banyak
pembuluh darah dan saraf sensoris sehingga sangat sensitif.
e)
Vestibulum
Adalah suatu daerah yang berbentuk seperti perahu atau
lonjong, terletak diantara labia minora, klitoris dan fourchette.
f)
Himen (selaput dara)
Adalah lipatan yang tertutup mukosa sebagian, jarang
seluruhnya, bersifat elastis, tetapi kuat, disekitar introitus vagina.
2)
Alat
genetalia (reproduksi) bagian dalam
Menurut (Bobak,
2003 :32)
a)
Vagina
Vagina merupakan saluran muskulo-membrancus yang
menghubungkan rahim dengan vulva. Vagina terletak antara kandung kemih dan
rectum, panjang bagian depan 9 cm dan dan dinding belakang 11 cm. Pada dinding
vagina terdapat lipatan-lipatan melintang yang disebut portio, bagian serviks
yang menonjol ke dalam vagina disebut portio, vagina berfungsi untuk mengeluarkan
lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks, dan jalan lahir pada
waktu persalinan.
b)
Uterus
Uterus berbentuk seperti buah per yang sedikit gepeng ke
arah mukosa belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga,
dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7 – 7,5
cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm. Fungsi
uterus antara lain untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan,
pada saat melahirkan uterus berkontraksi untuk mendorong bayi dan plasenta
keluar.
Uterus
terdiri dari :
(1)
Fundus
uteri adalah bagian uterus proksimal, disitu kedua tuba falloppii masuk ke
uterus.
(2)
Korpus
uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan bagian ini mempunyai
fungsi utama sebagai tempat janin
berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri (rongga
rahim).
(3)
Serviks uteri yang terdiri dari
(a)
Pars
vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio
(b)
Pars
supravaginalis serviks uteri adalah bagian serviks yang berbeda diatas
vagina.
gambar : otot polos
rahim dalam kehamilan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti
buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan
seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada
kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur
angsa. Pada minggu pertama, istmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah
panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft), disebut tanda
Hegar. Pada kehamilan 5 bulan, rahim terasa lebih lunak berisi cairan
ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat
diraba melalui dinding perut dan dinding rahim.
gambar
: tanda Hegar
Posisi
o Pada
permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi.
o Pada
4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
o Setelah
itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas
hati.
o Rahim
yang hamil biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau
kiri.
Vaskularisasi
Aa. uterina dan aa. Ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan
anak-anak cabangnya. Pembuluh balik (vena) mengembang dan bertambah.
Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft)
disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan
banyak cairan mucus. Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warna
menjadi livid, dan ini disebut tanda Chadwick.

gambar :
pembesaran rahim dalam kehamilan
c)
Tuba Falloppii (Tuba Uterin)
Tuba
falloppii memanjang ke arah lateral, mencapai ujung bebas ligamen lebar dan berlekuk-lekuk mengelilingi setiap
ovarium dengan panjang kira-kira 10 cm dengan diameter 0,6 cm, yang berfungsi
sebagai pengantar ovum dari ovarium ke uterus, penyedia tempat untuk pembuahan.
Tuba
falloppii terdiri atas :
(1)
Pars interstisialis, bagian yang
terdapat di dinding uterus.
(2)
Pars
ismika, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya.
(3)
Pars
Ampularis, bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar tempat konsepsi
terjadi.
(4)
Infundibulum,
bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen.
d)
Ovarium (indung telur)
Ovarium terdapat dua buah yaitu kiri dan kanan yang
dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum kiri dan kanan,
ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4
cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm. Ovarium ini berfungsi untuk memproduksi
ovum, memproduksi hormone estrogen dan memperoduksi progesteron.
- DEFINISI
Ø Kehamilan nerupakan masa masa perkembangan
fetus yang berasal dr ovum yang telah mengalami fertilisasi (Guyton,1999)
Ø Kehamilan adalah saat terjadinya perubahan
identitas dan peran bagi ibu,bapak dan anggota keluarga ( Hamilton,1995).
Ø Prenatal care merupakan perawatan anak
sejak dalam kehamilan,kala I,II, persalinan dan bertujuan untuk memberikan
kesempatan maksimal bagi ibu dan bayinya.
Ø Antenatal Care adalah pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Ø Asuhan antenatal adalah suatu program yang
terencana berupa observasi,edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.
Ø
Pembagian Usia Kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu:
1. Trimester I : 0-12 minggu.
2. Trimester II : 13-27 minggu.
3. Trimester III : 28-40 minggu.
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu:
1. Trimester I : 0-12 minggu.
2. Trimester II : 13-27 minggu.
3. Trimester III : 28-40 minggu.
C.
TUJUAN
- Pengawasan kesehatan ibu, dteksi dini penyakit penyerta dan komplikasi kehamilan, menetapkan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap resiko kehamilan.
- menyiapkan persalinan
- mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi
- mengantarkan pulihnya kesehatan optimal
- menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
Pemeriksaan antenatal juga memberikan manfaat bagi ibu
dan janin, antara lain:
A.
Bagi ibu
1.
Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi
kehamilan dan mengobati secara dini komplikasi yang mempengaruhi kehamilan.
2.
Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
3.
Meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk
dapat memberikan ASI.
4.
Memberikan konseling dalam memilih metode kontrasepsi
(Manuaba, 1999).
B.
Bagi janin
Manfaat untuk janin adalah memelihara kesehatan ibu sehingga mengurangi
persalinan prematur, BBLR, juga meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal
kualitas suber daya manusia (Manuaba, 1999).
D.
JADWAL KUNJUNGAN
Kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan
setelah kunjungan antenatal pertama. Ingat, wanita hamil sebaiknya melakukan
minimal 4 kali kunjungan antenatal selama kehamilan. Pada Trimester I sebanyak
1 kali kunjungan, pada Trimester II sebanyak 1 kali kunjungan dan Trimester III
sebanyak 2 kali kunjungan. (Depkes, RI 2004).
Kunjungan ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya adalah sebanyak empat kali yang dikenal dengan istilah K1, K2, K3,
dan K4. Satu kali pada triwulan pertama (sebelum 14 minggu), satu kali pada
triwulan kedua (antara 14 – 28 minggu), dan dua kali pada triwulan ketiga
(antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu ke 36) (Depkes RI, 2004 : 47).
Adapun uraianya sebagai berikut :
ü K1
adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester I
(sebelum usia kehamilan 12 minggu) dengan jumlah kunjungan minimal satu kali
dan mendapatkan pelayanan 7T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah,
imunisasi Tetanus Toxoid, periksa fundu uteri, pemberian tablet tambah darah,
tes PMS, dan temu wicara. K1 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan
ibu dan anak yaitu sebagai indikator pemantauan yang dipergunakan untuk
mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam
menggerakkan masyarakat (Depkes RI, 2001).
ü K2
adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester II
(usia kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati
K1.
ü K3
adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III
(usia kehamilan 28 – 36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1
dan K2.
ü K4
adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III
(usia kehamilan >36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati
K1, K2, dan K3.
Karena dari riwayat ibu dan pemeriksaan fisik telah lengkap pada kunjungan
antenatal pertama, maka pada kunjungan ulang difokuskan pada:
a.
Pendeteksian komplikasi kehamilan (Early Detection)
b.
Mempersiapkan kelahiran (Birth Preparadness)
c. Kesiapan menghadapi kegawatdaruratan
(Complication Readiness)
Jadwal Kunjungan Ulang dan tujuannya :
- Kunjungan ulang I (16 minggu) dilakukan untuk :
- Penapisan dan pengobatan anemia
- Perencanaan persalinan
- Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
- Kunjungan II (24-28 minggu) dan Kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk :
- Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
- Apenapisan pre eklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran kemih
- Mengulang rencana persalinan
- Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir) dilakukan untuk :
- Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
- Mengenali kelainan letak dan presentasi
- Memantapkan rencana persalinan
- Mengenali tanda – tanda persalinan
Standar
Minimal Pelayanan Antenatal
Menurut Saifuddin (2002) pelayanan antenatal mencakup banyak hal namun dalam penerapan operasional dikenal standar minimal “7T” yang terdiri dari :
Menurut Saifuddin (2002) pelayanan antenatal mencakup banyak hal namun dalam penerapan operasional dikenal standar minimal “7T” yang terdiri dari :
1.
Timbang berat badan
Selama kehamilan antara 0,3 – 0,5
kg per minggu. Bila dikaitkan dengan umur kehamilan kenaikan berat badan selama
hamil muda ± 1 kg, selanjutnya pada trimester II dan III masing – masing
bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan pertambahan berat total adalah 9 – 12 kg.
Bila ada kenaikan berat badan yang berlebihan perlu dipikirkan kearah adanya
resiko seperti bengkak, kehamilan kembar, hidramnion, dan anak besar (Depkes,
1997).
2.
Ukur tekanan darah
Selama hamil tekanan darah
dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah meningkat,
yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih dan atau diastolik 15 mmHg atau lebih.
Kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklamsia dan eklamsia kalau tidak
ditangani dengan tepat (Depkes, 1997).
3.
Ukur tinggi fundus uteri
Ukuran tinggi fundus uteri normal adalah sebagai berikut:
Ukuran tinggi fundus uteri normal adalah sebagai berikut:

ü 12
Minggu : Tinggi fundus uteri 1 – 2 jari diatas symphysis
ü 16
Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan antara symphysis–pusat
ü 20
Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah pusat
ü 24
Minggu : Tinggi fundus uteri setinggi pusat
ü 28
Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari diatas pusat
ü 32
Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat-Proc.xyphoideus
ü 36
Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah Proc.xyphoideus.
ü 0
Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan antara Proc.xyphoideus-pusat (Mochtar,
1998).
4. Pemberian
imunisasi TT
Pemberian TT baru akan menimbulkan
efek perlindungan apabila diberikan sekurang-kurangnya dua kali dengan interval
minimal 4 minggu. Kecuali jika sebelumnya ibu pernah mendapat TT dua kali pada
kehamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin maka TT cukup diberikan satu
kali saja. Dosis pemberian imunisasi TT yaitu 0,5 cc IM pada lengan atas.
Adapun syarat pemberian imunisasi
TT adalah sebagai berikut :
·
Bila ibu belum pernah mendapat imunisasi TT atau
meragukan diberikan II sedini mungkin sebanyak dua kali dengan jarak minimal
dua minggu.
·
Bila ibu pernah mendapat imunisasi TT dua kali,
diberikan suntikan ulang/boster satu kai pada kunjungan antenatal yang pertama
(Depkes RI, 1997).
Jadwal
pemberian TT
·
TT1 dapat diberikan pada kunjungan ANC
pertama.
·
TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1,
lama perlindungan 3 tahun.
·
TT3 diberikan 6 bulan setelah TT2,
lama perlindungan 5 tahun.
·
TT4 diberikan 1 tahun setelah TT3,
lama perlindungan 10 tahun.
·
TT5 diberikan 1 tahun setelah TT4,
lama perlindungan 25 tahun / seumur hidup.
5. Pemberian
tablet zat besi
Pada dasarnya pemberian tablet zat besi dimulai dengan pemberian satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang.
Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 ug, minimal 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama kopi atau teh karena akan mengganggu penyerapan (Saifuddin, 2002). Sebaiknya tablet besi diminum bersama air putih ataupun air jeruk. Selain itu perlu diberitahukan juga bahwa ada kemungkinan tinja menjadi berwarna hitam setelah ibu minum obat ini, hal tersebut adalah normal (Depkes, 1997).
Pada dasarnya pemberian tablet zat besi dimulai dengan pemberian satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang.
Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 ug, minimal 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama kopi atau teh karena akan mengganggu penyerapan (Saifuddin, 2002). Sebaiknya tablet besi diminum bersama air putih ataupun air jeruk. Selain itu perlu diberitahukan juga bahwa ada kemungkinan tinja menjadi berwarna hitam setelah ibu minum obat ini, hal tersebut adalah normal (Depkes, 1997).
6. Tes
terhadap penyakit menular seksual.
Selama kehamilan, ibu perlu dilakukan tes terhadap penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, Gonorrhoe, Siphilis. Hal tersebut dikarenakan sangat berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Apabila ditemukan penyakit – penyakit menular seksual harus segera ditangani.
Selama kehamilan, ibu perlu dilakukan tes terhadap penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, Gonorrhoe, Siphilis. Hal tersebut dikarenakan sangat berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Apabila ditemukan penyakit – penyakit menular seksual harus segera ditangani.
7. Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan
Persiapan rujukan perlu disiapkan karena kematian ibu dan bayi disebabkan keterlambatan dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2002). Perlu diingat juga bahwa pelayanan antenatal hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak dapat dilakukan oleh dukun bayi.
Persiapan rujukan perlu disiapkan karena kematian ibu dan bayi disebabkan keterlambatan dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2002). Perlu diingat juga bahwa pelayanan antenatal hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak dapat dilakukan oleh dukun bayi.
Setiap kunjungan ulang mencakup peninjauan kembali
bagan, riwayat dan pemeriksaan fisik yang disesuaikan dengan evaluasi dan
kesejahteraan ibu dan bayi, pemeriksaan spekulum dan atau panggul bila ada
indikasi, tes laboratorium bila ada indikasi serta penjelasan dan pengajaran
yang sesuai dengan kebutuhan wanita dan usia kehamilannya.
Segera setelah wanita hamil tersebut melakukan kunjungan ulang, bidan harus
meninjau kembali format untuk informasi sebagai berikut:
1. Nama
2. Usia
3. Paritas
4. Usia kehamilan dengan tanggal
5. Temuan bermakna dari :
a. Riwayat Obstetrik
b. Riwayat Medis lampau
c. Riwayat Keluarga
d. Riwayat Kehamilan sekarang
e. Pemeriksaan Fisik awal
f. Pemeriksaan Panggul awal
6. Masalah yang telah diidentifikasi, pengobatan dan evaluasi efektivitas
pengobatan.
6. Kecemasan atau keinginan tertentu ,
rencana yang dibuat, instruksi yang diberikan.
7. Obat-obatan khusus, pengobatan dan
persyaratan diet yng saat ini harus dipenuhi oleh wanita tersebut.
8. Laporan – laporan laboratorium :
a. Normalitas hasil-hasil
b. Perlu untuk mengulangi tes-tes
laboratorium
c. Perlu untuk penyelidikan lebih lanjut
dan tes – tes laboratorium
Peninjauan format komprehensif ini berfungsi untuk :
- Mengenalkan bidan kembali dengan temuan-temuan, masalah-masalah, kecemasan, serta aspek – aspek unik yang berkaitan dengan wanita tersebut.
- Mengevaluasi keseluruhan database.
- Mengevaluasi keseluruhan dan efektivitas penatalaksanaan terdahulu.
Riwayat kunjungan ulang dirancang untk mendeteksi gejala – gejala atau
indikasi subyektif dari komplikasi atau ketidaknyamanan yang mungkin dialami
oleh wanita tersebut sejak kunjungan terakhirnya. Wanita tersebut ditanyakan
tentang hlal – hal berikut :
- Kecemasan, keluhan, pertanyaan – pertanyaan atau masalah – masalah yang dialami.
- Sakit kepala.
- Gangguan penglihatan.
- Pusing.
- Mual/muntah-muntah.
- Gerakan janin, jika memungkinkan.
- Nyeri perut/kontraksi.
- Disuria.
- Keluarnya cairan vagina.
- Perdarahan vagina.
- Konstipasi/Haemorrhoid.
- Edema (pergelangan kaki, wajah, tangan)
- Paparan terhadap penyakit infeksi.
- Penggunaan obat selain yang dianjurkan (misalnya aspirin).
- Perubahan – perubahan hubungan, misalnya peningkatan atau adanya perlakuan buruk.
- Perawatan medis sejak kunjungan terakhir (misalnya, dokter, ruang gawat darurat);untuk apa, diagnosis, pengobatan, perawatan lanjutan.
Pada setiap kunjungan ulang antepartum pemeriksaan fisik ini dilakukan
untuk mendeteksi tanda – tanda komplikasi dan untuk mengevaluasi kesejahteraan
janin :
- Tekanan darah (bandingkan dengan tekanan darah biasanya yang diperoleh pada waktu kunjungan awal.
- Berat ( bandingkan dengan berat sebelum hamil, catatlah jumlah kilogram selama beberapa minggu sejak kunjungan terakhir, catatlah pola peningkatan berat badan).
- Pemeriksaan perut untuk :
- Letak, presentasi, posisi jika usia kehamilan 32 minggu atau lebih.
- Pengukuran Tinggi Fundus Uteri ( bandingkan dengan pengukuran TFU pada kunjungan terdahulu, catatlah pola pertumbuhan uterus )
- Denyut Jantung Janin ( catatlah laju dan lokasi )
- Pemeriksaan ekstremitas atas untuk edema jari tangan (catatlah jika ada cincin yang ketat).
- Pemeriksaan ekstremitas bawah untuk :
- Edema pergelangan kaki dan pretibial.
- Refleks tendon.
- Tanda Homan dan Varicositis, bila diindikasikan.
Setelah pemeriksaan awal, bidan melakukan beberapa atau seluruh komponen
berikut ini dari pemeriksaan panggul, sebagaimana diindikasikan :
- Jika wanita tersebut mengeluh tentang keluarnya cairan vagina, periksalah tanda – tanda visual dari infeksi vagina dan ambil bahan untuk pemeriksaan diagnostik.
- Ketuban pecah dini.
- Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester ketiga jika panggul perlu dievaluasi kembali atau jika tidak mungkin untuk memperoleh informasi ini pada waktu pemeriksaan awal.
- Lakukan pemeriksaan vagina jika wanita tersebut memiliki tanda – tanda /gejala persalinan kurang bulan untuk menilai :
- Penipisan portio
- Pembukaan
- Status ketuban
- Masuknya kepala janin
Tes laboratorium dan penelitian penunjang juga
perlu dilakukan pada kunjungan ulang. Test urine untuk mengetahui protein urine
dan glukosa dalam urine perlu dilakukan pada kunjungan ulang. Begitu juga
dengan pemeriksaan Hemoglobin ( Hb ).
Pengumpulan database melalui riwayat, pemeriksaan
fisik dan panggul dan tes – tes laboratorium merupakan langkah pertama dalam
proses penatalaksanaan. Langkah – langkah lainnya dari penatalaksanaan
tergantung pada database ( langkah 2 ) dan interpretasinya. Interpretasi
database mencakup :
- Menentukan normalitas.
- Membedakan antara ketidaknyamanan-ketidaknyamanan umum dari kehamilan dengan kemungkinan komplikasi.
- Mengidentifikasi tanda – tanda dan gejala – gejala kemungkinan penyimpangan dari yang normal atau komplikasi.
- Mengidentifikasi hal – hal yang mungkin menjadi kebutuhan belajar.
Antisipasi kemungkinan masalah-masalah yang
terkait (langkah 3 ) merupakan hal penting dalam pengembangan rencana asuhan
yang menyeluruh. Eavaluasi kebutuhan akan intervensi segera dari bidan atau
dokter dan/atau untuk konsultasi atau penetalaksanaan kerjasama dengan para
anggota tim perawatan kesehatan (langkah 4) menjadi mutlak hanya bila terdapat
penyimpangan dari normal dengan atau tanpa situasi gawat darurat.
Perencanaan rencana perawatan menyeluruh mencakup komponen – komponen
berikut :
- Tes – tes laboratorium atau penelitian untuk memastikan atau membedakan antara kemungkinan – kemungkinan komplikasi.
- Konsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya.
- Reevaluasi diet dan intervensi.
- Pengajaran dan konseling untuk memenuhi kebutuhan belajar.
- Pengobatab untuk ketidaknyamanan.
- Obat atau tindakan lain untuk pengobatan komplikasi – komplikasi kecil ( misalnya vaginitis, infeksi saluran urine ).
- Jadwal kunjungan ulang berikutnya.
- TANDA GEJALA KEHAMILAN
- TANDA TIDAK PASTI/TANDA MUNGKIN KEHAMILAN
a. Persumtif Sign ( subyektif)
o
Amenorhoe
( tidak mendapat haid)
o
mual
muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya kadar progesterone
dan menghilang setelah tiga bulan.
o
letih,sakit kepala
o
merasakan
gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu pada wanita
hamil pertama.
o
perubahan pada mamae
o
frekuensi
berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-organ pelvic
sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan.tekanan uterus pada kandung kencing
menstimulasi saraf sehingga BAK.
o
lekore/keputihan
peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulai hormone estrogen dan
progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay darah ke pelvic .
b.Probabilitas (
objektif)
o
Pembesaran uterus
-
melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui
melalui pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi
nyata pada minggu ke 7-8.
-
Servik
terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui pemeriksaan bimanual
-
tanda
ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian ke posisi semula.
-
Kontraksi
Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin terjadi selama hamil dan
tidak terasa sakit.
o
Perubahan
warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang
kehitam-hitaman pada dahi,punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama
pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH ( Melanosyt
Stimulating Hormone).
Striae gravidarum ;regangan
kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
o
Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat
2. Tanda positif kehamilan
o
Terdengar
DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Dengan
stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar
minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
o
adanya
gerakan janin pada palpasi
o
Teraba
bagian janin pada palpasi
o
Adanya
kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada pemeriksaan USG
,adanya skelet janin pd gmbr X Ray
3.
Tes Kehamilan :
o
Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi hormone hCG
dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin,
kadar tertinggi 500 SI hCG.
- Menentukan Usia Kehamilan dan perkiraan persalinan
1.
Hukum Negel
Siklus mens 28 hari: tanggal
(+7),bulan (-3),tahun (+1)
Siklus mens 35 hari : tanggal
(+14),bulan (-3),tahun (+1)
2.
Pemeriksaan Leopod.
-
Sebelum
bulan ke 3 fundus uteri blm teraba dari pusat
-
Akhir
bulan ke 3 (12minggu): 1-2 jari diatas sympisis
-
Akhir
bulan ke 4 (16mgg) :pertengahan sympisis dan pusat
-
Akhir
bulan ke 5 (20 mgg) 3 jari di bawah pusat
-
Akhir
bulan ke 6 (24 mgg) “setinggi pusat
-
Akhir
bulan ke 7 ( 28mgg) : 3 jari diatas pusat
-
Akhir bulan ke 8 (32 mgg) :pertengahan prosesus
vypoideus-pusat
-
Akhir bulan ke 9 (36 mgg) : sampai arcus costarum atau
3 jari dibawah prosesus xhypoideus
-
Akhir bulan ke 10 (40 mgg) :pertengahn antara prosesus
xhypoideus – pusat.
3.
Menurut mc.Donald
-
Tinggi
Fundus Uteri (cm) = tuanya
kehamilan dalam bulan
3,5 cm
-
TFU x
8/7 =tuanya kehamilan dalam minggu
G.
ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS
KEHAMILAN
1. Perubahan
fisiologis
-
Uterus
Ukuran dan berat uterus
bertambah,kontraksi Braxton Hicks pd akhir trimester Bertambah besar,P;32
cm,L;21 cm,ukuran muka belakang 22 cm.
-
Postur
tubuh
Tubuh akan mengalami lordosis
-
Perubahan dalam
tubuh
·
Metabolisme
o
BMR
meningkat 15-20%,umumnya pd trimester IIII
o
Sering haus,nafsu makan bertambah
o
Kenaikan
BB 6,5-16,5 kg (rata-rata 12,5 kg)
Metabolisme: keseluruhan reaksi yang terjadi di
dalam sel, meliputi proses penguraian & sintesis molekul kimia yang
menghasilkan & membutuhkan panas (enegi) serta dikatalisis oleh enzim
Laju Metabolik Basal (Basal Metabolic Rate/BMR)
ialah energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi fisiologis normal pada
saat istirahat.
BMR = kcal/ m2/jam (kilokalori energi yang digunakan per
meter persegi permukaan tubuh per jam)
Fungsi fisiologis normal tersebut meliputi




CARA MENGHITUNG BMR (BASAL METABOLISME
RATE)
Langkah-Langkah
menghitung BMR Ikuti langkah langkah berikut dalam menghitung BMR anda.
Angka
ini sangat berguna untuk anda ketahui.
Perempuan
:
BMR = 655 + (9,6 x berat kg) + (1,8 x tinggi cm) – (4,7 x umur th)
·
Kelompok Usia 0 s/d 6 Bulan
= Kecukupan Energi : 550 kkal dan Kecukupan Protein : 10 gram
·
Kelompok Usia 7 s/d 12
Bulan= Kecukupan Energi : 650 kkal dan Kecukupan Protein : 16 gram3.
·
Kelompok Usia 1 s/d 3 Tahun=
Kecukupan Energi : 1000 kkal dan Kecukupan Protein : 25 gram
·
Kelompok Usia 4 s/d 6 Tahun
= Kecukupan Energi : 1550 kkal dan Kecukupan Protein : 39 gram
·
Kelompok Usia 7 s/d 9 Tahun
= Kecukupan Energi : 1800 kkal dan Kecukupan Protein : 45 gram
·
Kelompok Usia 10 s/d 12
Tahun = Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2050 kkal dan Kecukupan
Protein : 50 gram
Jenis
Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 2050 kkal dan Kecukupan Protein
: 50 gram
·
Kelompok Usia 13 s/d 15
Tahun= Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2400 kkal dan Kecukupan
Protein : 60 gram
Jenis
Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 2350 kkal dan Kecukupan Protein
: 57 gram
·
Kelompok Usia 16 s/d 18
Tahun =Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2600 kkal dan Kecukupan
Protein : 65 gram
·
Kelompok Usia 19 s/d 29
Tahun =Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2550 kkal dan Kecukupan
Protein : 60 gram
Jenis
Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 1900 kkal dan Kecukupan Protein
: 50 gram
·
Kelompok Usia 30 s/d 49
Tahun= Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2350 kkal dan Kecukupan
Protein : 60 gram
Jenis
Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 1800 kkal dan Kecukupan Protein
: 50 gram.
·
Kelompok Usia 50 s/d 64
Tahun = Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2250 kkal dan Kecukupan
Protein : 60 gram
Jenis
Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 1750 kkal sdan Kecukupan
Protein : 50 gram
·
Kelompok Usia 64 Tahun
Lebih=Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2050 kkal dan Kecukupan
Protein : 60 gram
Jenis
Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 1600 kkal dan Kecukupan Protein
: 45 gram
·
Kondisi Ibu Hamil dan
MenyusuiHamil Trimester I (3 Bulan Pertama) = Kebutuhan Tambahan Energi : 180
kkal dan Kebutuhan Tambahan Protein : 17 gram
Hamil
Trimester II (3 Bulan Kedua) = Kebutuhan Tambahan Energi : 300 kkal dan Kebutuhan
Tambahan Protein : 17 gram
Hamil
Trimester III (3 Bulan Ketiga) = Kebutuhan Tambahan Energi : 300 kkal dan Kebutuhan
Tambahan Protein : 17 gram
·
System sirkulasi
o
Vol
darah meningkat 25% scr fisiologis dengan puncak kehamiln 32 minggu.
o
Peningkatan CO +_30%
o
Eritrosit meningkat
o
Plasma
darah meningkat,leukosit meningkat sampai 10.000/ml3,trombosit ↑
o
Protein
albumin,gama globulin ↓ pd trimester I dan pada akhir kehamilan
o
LED ↑
4 X
·
System respirasi
o
Sesak
nafas,nafas pendek ditemukan pd kehamilan > 32 minggu
Sesak saat
usia kehamilan enam bulan keatas wajar terjadi. Hal tersebut dikarenakan
kondisi rahim yang semakin membesar dengan berat badan bayi yang terus
bertambah besar dan akibatnya menekan dinding dada atau diafragma sang ibu
hamil. Sehingga rongga paru akan berkurang dan timbul sesak. Memang ada
sebagian ibu hamil tidak merasakan hal tersebut.
Berikut adalah tips untuk
membantu mengurangi sesak selama kehamilan ibu :




·
System GIT
o
Nausea kadang sampai emesis
pengaruh
estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan
menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi yang disebut morning
sickness. Dalam hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut hiperemesis gravidarum. ada banyak
tindakan untuk meredakan mrning sickness, satu atau semua, kombinasi berbagai
tindakan , atau malah tak satupun diantaranya, dapat merupakan cara yang
efektif bagi individu tertentu.etode ini diberi sebagian besar wanita rasa
nyaman dan lega setelah mencoba sesuatu untuk meringankan masalahnya ,
saran yang
dapat diberikan adalah :
·
makan porsi kecil, sering bahkan tipa dua jam
sekali karena hal ini lebih mudah di pertahankan disbanding makan dengan porsi
besar tiga kali sekali.







o
Morning siknes
Sekitar
setengah sampai dua pertiga dari semua wanita hamil mengalami morning
sickness terutama pada trimester pertama kehamilan. Gejala umum yang sering
dirasakan adalah adanya rasa mual dan muntah. Kebanyakan wanita mengalami
gejala tersebut pada minggu ke-4 kehamilannya dan gejala menurun pada minggu
ke-12 kehamilannya.
Morning
sickness atau pregnancy sickness merupakan perasaan mual yang
disertai atau tanpa disertai muntah selama kehamilan.
Morning sickness dapat terjadi setiap saat sepanjang hari terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Jika rasa mual dan muntah menetap atau semakin memburuk, maka kondisi tersebut disebut hyperemesis gravidarum.
Morning sickness dapat terjadi setiap saat sepanjang hari terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Jika rasa mual dan muntah menetap atau semakin memburuk, maka kondisi tersebut disebut hyperemesis gravidarum.
Gejala morning
sickness




Penyebab morning sickness
Penyebab pasti morning sickness belum diketahui. Perubahan fisik
selama kehamilan dipercaya menyebabkan overstimulasi pada kontrol neurologis
mual dan muntah yang berada di batang otak. Perubahan fisik tersebut antara
lain peningkatan hormon HCG dan estrogen dalam darah pada trimester pertama,
peregangan pada otot uterus, fluktuasi tekanan darah terutama pada saat tekanan
darah menurun, relaksasi relatif pada otot saluran pencernaan (yang menyebabkan
pencernaan kurang efisien) dan peningkatan asam lambung yang disebabkan lambung
kosong atau makan makanan yang salah.
Faktor emosi perperan penting pada kejadian morning sickness. Morning sickness jarang dialami oleh wanita hamil dengan latar balakang sosial rendah dimana gaya hidup lebih sederhana, lebih rileks, dan sedikit tuntutan. Pada kehamilan yang tidak diharapkan kejadian morning sickness lebih tinggi dibanding pada kehamilan yang diharapkan
Faktor emosi perperan penting pada kejadian morning sickness. Morning sickness jarang dialami oleh wanita hamil dengan latar balakang sosial rendah dimana gaya hidup lebih sederhana, lebih rileks, dan sedikit tuntutan. Pada kehamilan yang tidak diharapkan kejadian morning sickness lebih tinggi dibanding pada kehamilan yang diharapkan
Efek morning sickness pada fetus
Muntah menyebabkan ketegangan pada otot abdomen dan rasa sakit,
namun mekanisme fisik muntah tidak berbahaya pada fetus. Fetus terlindung
secara sempurna dalam kantong yang berisi cairan amnion. Namun muntah
yang berkepanjangan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan berat badan ibu hamil
yang menyebabkan deprivasi nutrisi pada fetus dan meningkatnya resiko
berat badan bayi lahir rendah.
Treatment morning sickness





Manajemen morning
sickness
Perawatan morning sickness meliputi pengaturan diet dan perubahan pola hidup. Perawatan mandiri yang dapat dilakukan wanita hamil antara lain :
Pagi hari :
Perawatan morning sickness meliputi pengaturan diet dan perubahan pola hidup. Perawatan mandiri yang dapat dilakukan wanita hamil antara lain :
Pagi hari :


Siang hari :














Malam hari :



o
Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
(tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.
·
Sistrem urinaria
o
Sering
kencing pd trimester I dan III
·
System endokrin
o
HCG ↑,estrogen dan progesterone serta relaxtin
meeningkat
o
Hormone melanotropic me
o
Tiroid
membesar tetapi hormone yang dihasilakn tetap sama
o
Kleenjar
paratiroid ukuranya membesar pd mgg ke 15-30
o
Kelenjar
adrenal ukuranya meningkat terutama pd kortek.
·
System persyarafan
o
Perubahan postur tubuh
o
Tingling
dan kaku pd semua bagian tangan dan jari
·
Sistem musculoskeletal
o
nyeri
punggung krn perubahan postur tubuh
o
kram
otot tungkai dan kaki bd metabolisme a dan fosfor
- Perubahan psikologis
-
persepsi
ibu tentang kehamilan dan pengaruh kebudayaan
-
pasangan
dan keluarga (perubahan identitas/peran)
-
penyesuaian lanjut pada kehamilan
Trimester I :terjadi
krisis
Trimester II
:pengalaman menyenangkan,menggunakan pikiran dan energi lebih konstruktif,ibu
merasakan gerakan bayi (quickening) pertama kali.
Dorongan psikologis yang besar
Trimester III :klimaks
kegembiraan emosi karena kelahiran bayi
- Pendidikan yang diperlukan selama hamil
o
Persiapan keluarga
o
Penkes tentang prenatal care (kunjungan ke
pelayanan kesehatan,senam hamil, nutrisi ibu hamil,tanda bahay a kehamilan
personal hygiene (perawatan payudara,latihan kegel,perawatan gigi,mandi)
o
Persiapan
persalinan : pilihan bersalin,perlengkapan persalinan,metode untuk mengurangi
nyeri saat persalinan ( metode Lamaze,relaksasi,imageri,Breadly,dick read,metode
lain,hipnosis)
-
metode
dick read : pendidikan tentang fisiologis persalinan,ltihan otot-otot abdomen
dan perineal,melakukan relaksasi.
-
Metode
lamaze : psikoprofilaksis,melibatkan suami atau orang yang memberikan
dukungan.pasien dan klg berperan aktif dalam proses persalinan.
-
Metode
Breadley :esensi metode dick read dan malibatkan orang yang memberi
dukungan,menngunakan tekhnik bernafas dan suami sbg pelatih.
- KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
2.1 Nutrisi Ibu Hamil
Ø
Pentingmya
nutrisi dan pengaruhnya
o
Untuk
mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan
o
Untuk
Pertumbuhan Jaringan
o
Supaya
Luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
o
Untuk
cadangan masa laktasi
Ø
Kebutuhan
Nutrisi
o
Kalori
o
Untuk
produksi energi
o
Kebutuhan
pada wanita hamil ( 2300 Kkal.)
o
Protein : untuk pembentukan jaringan baru,pertumbuhan
janin,meningkatkan sirkulasi ibu (protein plasma,Hb dll).
-
Selama
kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari.
-
Protein
yang dianjurkan adalah protein hewani yang mengandung komposisi asam amino
seperti daging,susu,telur,keju dan ikan
o
Cairan : membantu pencernaan,melarutkan makanan dan pengangkutanya ( 6-8 gelas/1500-2000 ml/hr)
o
Mineral ; sumber dari buah-buahan,sayuran dan susu.
o
Zat
besi : pada pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17
mg/hari, pada wanita yang sedikit anemik dibutuhkan 60-100 mg/hari.penambahan
46 mg/hr (berpengaruh pd anemia)
o
Kalsium : kebutuhan total 1200 mg untuk
menmbangun kerangka tulang dan gigi (2-3 gelas susu/hari)
o
Iodium : mencegah kelemahan mental dan
akibat fisik yang bserius kebutuhan total 175 mg.
o
Vitamin
o
Vit A :1200 mg untuk pertumbuhan janin,kulit jadi
halus,tulang dan gigi jadi kuat terhadap terhadaap infeksi.
·
BI
(tiamin) 1.4 mg : Bekerjanya saraf dan jantung secara normal.
·
B2
(riboflavin) 1,5 mg : untuk pertumbuhan, vitalitas,nafsu makan.
·
Niacin
(15 mg) ;membantu pencernaan yang normal,pertumbuhan
·
Vit C
(20 mg ) : untuk pembentukan tulang
dan persendian janin
·
Vit D
( 10 mg ) : membantu kekuatan tulang
dan gigi
v Kenaikan BB selama hamil :
-
10
mgg = 650 gr
-
20 mg
= 4000 gr
-
30 mg
= 8500 gr
-
40 mg
= 12.500 gr
Trimester I = tambahan BB 0,5
Kg/mg
Trimester II tambahan BB 0,5
Kg/mg (3-8 Kg)
Trimester III tambahan BB 0,5
Kg/mg (8-15 Kg)
2.2
Kebutuhan personal Hygiene
Personal
hygiene harus tetap terpelihara selam kehamilan, mandi dianjurkan 2
kali/hari,kebersihan kulit,payudara,daerah genetalia harus dijaga.
2.3
Pakaian selama kehamilan
Pakaian hendaknya
longgar,mudah menyerap keringat, hindari pemakaian stoking yang ketat,sepatu
dengan hak tinggi.
Pakai BH yang memadai untuk
mengurangi rasa tidak nyaman.
2.4
Seksual
Selama
kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan.
2.5
Mobilisasi
Lakukan
aktifitas fisik selama tidak melelahkan.
Jangan berdiri untuk jangka
waktu lama,.setelah usia kehamilan 6 bulan sebaiknya hindari tidur telentang
untuk menghindari tekanan rahim pada pembuluh darah utama.
tidur dengan kedua tungkai
kaki lebih tiinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.
Pada saat
bangun dari tempat tidur, diamlah sejenak dalam posisi duduk beberapa saat
sebelum berdiri.
Hindari membungkuk
yang membuat punggung tegang.
2.6
Exercise
Berjalan
dipagi hari, renang,olah raga ringan dan senam hamil baik dalam mempertahankan
kesehatan tubuh.
Senam hamil
dimulai pada umur kehamilan 22 minggu.
Senam Hamil :
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
A. PENGKAJIAN
1. Anamnesa
v Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank
lien
v Ada Planing terlebih dahulu
v Tujuan komunikasi pada topik tertentu :
untuk mengumpulkan data, interpretasi pasien terhadap status kesehatan ( data
Subyektif), hasil observasi perawat.
- Subyektif data meliputi
:identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat ini, Riwayat kehamilan
saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat kontrasepsi,riwayat kesehatan
keluarga,riwayat psikososial,persiapan persalinan.
- Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
o
Persiapan Alat
-
Timbangan BB
-
Pengukur tinggi badan
-
Tensi meter
-
Stetoskop
-
Monokuler atau linec
-
Meteran atau midline
-
Hamer reflek
-
Jangka panggul
o
Pemeriksaan fisik
-
penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
-
TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
-
Muka dan kepala



-
Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak,
pembesaran slauran limfe.
-
Dada



-
Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan
abdomen, ibu dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.


Tekhnik
Leopod :
Leopod I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan
bagian yang berada pada bagian fundus,usia kehamilan

Cara : - pasien tidur
telentang
§ Perawat berdiri disebelah kanan pasien
pandangan ke pasien
§ Gunakan kedua tangan, dorong fundus uteri
ke tengah ( kiri-kanan)
§ Gunakan 1 tangan kiri untuk menekan f.u
tangan kanan memegang perut.
§ Ukur tinggi fundus uteri, dari simpissi
pubis sampai fundus uteri.
Leopod II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau
melintang dan bagian janin yang teraba disebelah kiri atau kanan.

Cara : kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan,jari
kearah kepala pasien, mencari sisi bagian besar ( biasanya punggung) janin atau
mungkin bagian keras bulat (kepala) janin.
Leopod III : untuk mengetahui bagian janin yang
ada dibawah (presentasi).

Cara : Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak
dibawah ( diatas sympisis) sementara tangan lainya menahan fundus untuk
fiksasi.
Leopod IV : untuk mengetahui apakah bagian
bawah janin sudah masuk ke
panggul/belum.

Cara :
Kedua tangan menekan bagian
bawah uterus dari kiri-kanan, jari kearah kaki pasien,untuk konfirmasi bagian
terbawah janin dan menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk/melewati pintu
atas panggul (biasanya inyatakan dengan satuan X/5).jika memungkinkan dalam
palpasi diperkirakan taksiran berat janin
-
Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus otot,kram
kaki.
-
Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd
vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah dr jalan lahir,hemoroid,tanda
Chadwick,godell sign,hegar sign.
- Pemeriksaan Penunjang
-
PP tes
-
X ray
-
USG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar