Kamis, 26 April 2012

konsep prenatal


ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

  1. KONSEP DASAR ANTENATAL
1.      ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita p
Gambar 2.1 Alat Genetalia bagian luar



scan0001.jpg
 






Bobak, 2003 : 30

Gambar 2.2 Alat Genetalia bagian dalam



scan0001.jpg
 






Bobak, 2003 :32


1)      Alat Genetalia (reproduksi) bagian luar
Menurut (Bobak,2003 : 30)
a)      Mons Veneris
Adalah bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada wanita dewasa ditutupi oleh rambut kemaluan.
b)      Labia Mayora (bibir-bibir besar)
Adalah lipatan kulit yang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons veneris.  
c)      Labia Minora (bibir-bibir kecil)
Adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar. 
d)     Klitoris
Adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak tepat dibawah arkus pubis. Jaringan klitoris mengandung banyak pembuluh darah dan saraf sensoris sehingga sangat sensitif.
e)      Vestibulum
Adalah suatu daerah yang berbentuk seperti perahu atau lonjong, terletak diantara labia minora, klitoris dan fourchette.
f)       Himen (selaput dara)
Adalah lipatan yang tertutup mukosa sebagian, jarang seluruhnya, bersifat elastis, tetapi kuat, disekitar introitus vagina.

2)      Alat genetalia (reproduksi) bagian dalam
Menurut (Bobak, 2003 :32)
a)      Vagina
Vagina merupakan saluran muskulo-membrancus yang menghubungkan rahim dengan vulva. Vagina terletak antara kandung kemih dan rectum, panjang bagian depan 9 cm dan dan dinding belakang 11 cm. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang yang disebut portio, bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio, vagina berfungsi untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks, dan jalan lahir pada waktu persalinan.   
b)      Uterus
Uterus berbentuk seperti buah per yang sedikit gepeng ke arah mukosa belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga, dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7 – 7,5 cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm. Fungsi uterus antara lain untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan, pada saat melahirkan uterus berkontraksi untuk mendorong bayi dan plasenta keluar.
Uterus terdiri dari :
(1)   Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal, disitu kedua tuba falloppii masuk ke uterus.
(2)   Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai  tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri (rongga rahim).
(3)   Serviks uteri yang terdiri dari
(a)    Pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio
(b)   Pars supravaginalis serviks uteri adalah bagian serviks yang berbeda diatas vagina. 

   


gambar : otot polos rahim dalam kehamilan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, istmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft), disebut tanda Hegar. Pada kehamilan 5 bulan, rahim terasa lebih lunak berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim.


gambar : tanda Hegar
Posisi
o  Pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi.
o  Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
o  Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati.
o  Rahim yang hamil biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.

Vaskularisasi
Aa. uterina dan aa. Ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya. Pembuluh balik (vena) mengembang dan bertambah.
Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus. Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warna menjadi livid, dan ini disebut tanda Chadwick.

 gambar : pembesaran rahim dalam kehamilan


c)      Tuba Falloppii (Tuba Uterin)
Tuba falloppii memanjang ke arah lateral, mencapai ujung bebas ligamen  lebar dan berlekuk-lekuk mengelilingi setiap ovarium dengan panjang kira-kira 10 cm dengan diameter 0,6 cm, yang berfungsi sebagai pengantar ovum dari ovarium ke uterus, penyedia tempat untuk pembuahan.
Tuba falloppii terdiri atas : 
(1)   Pars interstisialis, bagian yang terdapat di dinding uterus.
(2)   Pars ismika, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya. 
(3)   Pars Ampularis, bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar tempat konsepsi terjadi.
(4)   Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen.
d)     Ovarium (indung telur)
Ovarium terdapat dua buah yaitu kiri dan kanan yang dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum kiri dan kanan, ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm. Ovarium ini berfungsi untuk memproduksi ovum, memproduksi hormone estrogen dan memperoduksi progesteron.
    
  1. DEFINISI
Ø  Kehamilan nerupakan masa masa perkembangan fetus yang berasal dr ovum yang telah mengalami fertilisasi (Guyton,1999)
Ø  Kehamilan adalah saat terjadinya perubahan identitas dan peran bagi ibu,bapak dan anggota keluarga ( Hamilton,1995).
Ø  Prenatal care merupakan perawatan anak sejak dalam kehamilan,kala I,II, persalinan dan bertujuan untuk memberikan kesempatan maksimal bagi ibu dan bayinya.
Ø  Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan  janin dalam rahim.
Ø  Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.
Ø  Pembagian Usia Kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu:
1. Trimester I : 0-12 minggu.
2. Trimester II : 13-27 minggu.
3. Trimester III : 28-40 minggu.


C.       TUJUAN
    1. Pengawasan kesehatan ibu, dteksi dini penyakit penyerta dan komplikasi kehamilan, menetapkan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap resiko kehamilan.
    2. menyiapkan persalinan
    3. mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi
    4. mengantarkan pulihnya kesehatan optimal
    5. menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.

Pemeriksaan antenatal juga memberikan manfaat bagi ibu dan janin, antara lain:
A.    Bagi ibu
1.      Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan mengobati secara dini komplikasi yang mempengaruhi kehamilan.
2.      Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
3.      Meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat memberikan ASI.
4.      Memberikan konseling dalam memilih metode kontrasepsi (Manuaba, 1999).
B.     Bagi janin
Manfaat untuk janin adalah memelihara kesehatan ibu sehingga mengurangi persalinan prematur, BBLR, juga meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal kualitas suber daya manusia (Manuaba, 1999).

D.    JADWAL  KUNJUNGAN
Kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama. Ingat, wanita hamil sebaiknya melakukan minimal 4 kali kunjungan antenatal selama kehamilan. Pada Trimester I sebanyak 1 kali kunjungan, pada Trimester II sebanyak 1 kali kunjungan dan Trimester III sebanyak 2 kali kunjungan. (Depkes, RI 2004).
Kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya adalah sebanyak empat kali yang dikenal dengan istilah K1, K2, K3, dan K4. Satu kali pada triwulan pertama (sebelum 14 minggu), satu kali pada triwulan kedua (antara 14 – 28 minggu), dan dua kali pada triwulan ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu ke 36) (Depkes RI, 2004 : 47).


Adapun uraianya sebagai berikut :
ü  K1 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester I (sebelum usia kehamilan 12 minggu) dengan jumlah kunjungan minimal satu kali dan mendapatkan pelayanan 7T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, imunisasi Tetanus Toxoid, periksa fundu uteri, pemberian tablet tambah darah, tes PMS, dan temu wicara. K1 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu sebagai indikator pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat (Depkes RI, 2001).
ü  K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester II (usia kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1.
ü  K3 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III (usia kehamilan 28 – 36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1 dan K2.
ü  K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III (usia kehamilan >36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1, K2, dan K3.
Karena dari riwayat ibu dan pemeriksaan fisik telah lengkap pada kunjungan antenatal pertama, maka pada kunjungan ulang difokuskan pada:
a. Pendeteksian komplikasi kehamilan (Early Detection)
b. Mempersiapkan kelahiran (Birth Preparadness)
c. Kesiapan menghadapi kegawatdaruratan (Complication Readiness)
Jadwal Kunjungan Ulang dan tujuannya :
  1. Kunjungan ulang I (16 minggu) dilakukan untuk :
    1. Penapisan dan pengobatan anemia
    2. Perencanaan persalinan
    3. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
  2. Kunjungan II (24-28 minggu) dan Kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk :
    1. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
    2. Apenapisan pre eklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran kemih
    3. Mengulang rencana persalinan
  1. Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir) dilakukan untuk :
    1. Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
    2. Mengenali kelainan letak dan presentasi
    3. Memantapkan rencana persalinan
    4. Mengenali tanda – tanda persalinan
Standar Minimal Pelayanan Antenatal
Menurut Saifuddin (2002) pelayanan antenatal mencakup banyak hal namun dalam penerapan operasional dikenal standar minimal “7T” yang terdiri dari :
1.      Timbang berat badan
Selama kehamilan antara 0,3 – 0,5 kg per minggu. Bila dikaitkan dengan umur kehamilan kenaikan berat badan selama hamil muda ± 1 kg, selanjutnya pada trimester II dan III masing – masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan pertambahan berat total adalah 9 – 12 kg. Bila ada kenaikan berat badan yang berlebihan perlu dipikirkan kearah adanya resiko seperti bengkak, kehamilan kembar, hidramnion, dan anak besar (Depkes, 1997).
2.      Ukur tekanan darah
Selama hamil tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih dan atau diastolik 15 mmHg atau lebih. Kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklamsia dan eklamsia kalau tidak ditangani dengan tepat (Depkes, 1997).
3.      Ukur tinggi fundus uteri
Ukuran tinggi fundus uteri normal adalah sebagai berikut:


ü  12 Minggu : Tinggi fundus uteri 1 – 2 jari diatas symphysis
ü  16 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan antara symphysis–pusat
ü  20 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah pusat
ü  24 Minggu : Tinggi fundus uteri setinggi pusat
ü  28 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari diatas pusat
ü  32 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat-Proc.xyphoideus
ü  36 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah Proc.xyphoideus.
ü  0 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan antara Proc.xyphoideus-pusat (Mochtar, 1998).
4.      Pemberian imunisasi TT
Pemberian TT baru akan menimbulkan efek perlindungan apabila diberikan sekurang-kurangnya dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Kecuali jika sebelumnya ibu pernah mendapat TT dua kali pada kehamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin maka TT cukup diberikan satu kali saja. Dosis pemberian imunisasi TT yaitu 0,5 cc IM pada lengan atas.
Adapun syarat pemberian imunisasi TT adalah sebagai berikut :
·            Bila ibu belum pernah mendapat imunisasi TT atau meragukan diberikan II sedini mungkin sebanyak dua kali dengan jarak minimal dua minggu.
·            Bila ibu pernah mendapat imunisasi TT dua kali, diberikan suntikan ulang/boster satu kai pada kunjungan antenatal yang pertama (Depkes RI, 1997).


Jadwal pemberian TT
·                                                      TT1 dapat diberikan pada kunjungan ANC pertama.
·                                                      TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1, lama perlindungan 3 tahun.
·                                                      TT3 diberikan 6 bulan setelah TT2, lama perlindungan 5 tahun.
·                                                      TT4 diberikan 1 tahun setelah TT3, lama perlindungan 10 tahun.
·      TT5 diberikan 1 tahun setelah TT4, lama perlindungan 25 tahun / seumur hidup.
5.      Pemberian tablet zat besi
Pada dasarnya pemberian tablet zat besi dimulai dengan pemberian satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang.
Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 ug, minimal 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama kopi atau teh karena akan mengganggu penyerapan (Saifuddin, 2002). Sebaiknya tablet besi diminum bersama air putih ataupun air jeruk. Selain itu perlu diberitahukan juga bahwa ada kemungkinan tinja menjadi berwarna hitam setelah ibu minum obat ini, hal tersebut adalah normal (Depkes, 1997).
6.      Tes terhadap penyakit menular seksual.
Selama kehamilan, ibu perlu dilakukan tes terhadap penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, Gonorrhoe, Siphilis. Hal tersebut dikarenakan sangat berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Apabila ditemukan penyakit – penyakit menular seksual harus segera ditangani.
7.      Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Persiapan rujukan perlu disiapkan karena kematian ibu dan bayi disebabkan keterlambatan dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2002). Perlu diingat juga bahwa pelayanan antenatal hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak dapat dilakukan oleh dukun bayi.
Setiap kunjungan ulang mencakup peninjauan kembali bagan, riwayat dan pemeriksaan fisik yang disesuaikan dengan evaluasi dan kesejahteraan ibu dan bayi, pemeriksaan spekulum dan atau panggul bila ada indikasi, tes laboratorium bila ada indikasi serta penjelasan dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan wanita dan usia kehamilannya.
Segera setelah wanita hamil tersebut melakukan kunjungan ulang, bidan harus meninjau kembali format untuk informasi sebagai berikut:
1. Nama
2. Usia
3. Paritas
4. Usia kehamilan dengan tanggal
5. Temuan bermakna dari :
a. Riwayat Obstetrik
b. Riwayat Medis lampau
c. Riwayat Keluarga
d. Riwayat Kehamilan sekarang
e. Pemeriksaan Fisik awal
f. Pemeriksaan Panggul awal
6. Masalah yang telah diidentifikasi, pengobatan dan evaluasi efektivitas pengobatan.
6. Kecemasan atau keinginan tertentu , rencana yang dibuat, instruksi yang diberikan.
7. Obat-obatan khusus, pengobatan dan persyaratan diet yng saat ini harus dipenuhi oleh wanita tersebut.
8. Laporan – laporan laboratorium :
a. Normalitas hasil-hasil
b. Perlu untuk mengulangi tes-tes laboratorium
c. Perlu untuk penyelidikan lebih lanjut dan tes – tes laboratorium
Peninjauan format komprehensif ini berfungsi untuk :
  1. Mengenalkan bidan kembali dengan temuan-temuan, masalah-masalah, kecemasan, serta aspek – aspek unik yang berkaitan dengan wanita tersebut.
  2. Mengevaluasi keseluruhan database.
  3. Mengevaluasi keseluruhan dan efektivitas penatalaksanaan terdahulu.
Riwayat kunjungan ulang dirancang untk mendeteksi gejala – gejala atau indikasi subyektif dari komplikasi atau ketidaknyamanan yang mungkin dialami oleh wanita tersebut sejak kunjungan terakhirnya. Wanita tersebut ditanyakan tentang hlal – hal berikut :
  1. Kecemasan, keluhan, pertanyaan – pertanyaan atau masalah – masalah yang dialami.
  2. Sakit kepala.
  3. Gangguan penglihatan.
  4. Pusing.
  5. Mual/muntah-muntah.
  6. Gerakan janin, jika memungkinkan.
  7. Nyeri perut/kontraksi.
  8. Disuria.
  9. Keluarnya cairan vagina.
  10. Perdarahan vagina.
  11. Konstipasi/Haemorrhoid.
  12. Edema (pergelangan kaki, wajah, tangan)
  13. Paparan terhadap penyakit infeksi.
  14. Penggunaan obat selain yang dianjurkan (misalnya aspirin).
  15. Perubahan – perubahan hubungan, misalnya peningkatan atau adanya perlakuan buruk.
  16. Perawatan medis sejak kunjungan terakhir (misalnya, dokter, ruang gawat darurat);untuk apa, diagnosis, pengobatan, perawatan lanjutan.
Pada setiap kunjungan ulang antepartum pemeriksaan fisik ini dilakukan untuk mendeteksi tanda – tanda komplikasi dan untuk mengevaluasi kesejahteraan janin :
  1. Tekanan darah (bandingkan dengan tekanan darah biasanya yang diperoleh pada waktu kunjungan awal.
  2. Berat ( bandingkan dengan berat sebelum hamil, catatlah jumlah kilogram selama beberapa minggu sejak kunjungan terakhir, catatlah pola peningkatan berat badan).
  3. Pemeriksaan perut untuk :
    1. Letak, presentasi, posisi jika usia kehamilan 32 minggu atau lebih.
    2. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri ( bandingkan dengan pengukuran TFU pada kunjungan terdahulu, catatlah pola pertumbuhan uterus )
    3. Denyut Jantung Janin ( catatlah laju dan lokasi )
  4. Pemeriksaan ekstremitas atas untuk edema jari tangan (catatlah jika ada cincin yang ketat).
  5. Pemeriksaan ekstremitas bawah untuk :
    1. Edema pergelangan kaki dan pretibial.
    2. Refleks tendon.
    3. Tanda Homan dan Varicositis, bila diindikasikan.
Setelah pemeriksaan awal, bidan melakukan beberapa atau seluruh komponen berikut ini dari pemeriksaan panggul, sebagaimana diindikasikan :
  1. Jika wanita tersebut mengeluh tentang keluarnya cairan vagina, periksalah tanda – tanda visual dari infeksi vagina dan ambil bahan untuk pemeriksaan diagnostik.
  2. Ketuban pecah dini.
  3. Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester ketiga jika panggul perlu dievaluasi kembali atau jika tidak mungkin untuk memperoleh informasi ini pada waktu pemeriksaan awal.
  4. Lakukan pemeriksaan vagina jika wanita tersebut memiliki tanda – tanda /gejala persalinan kurang bulan untuk menilai :
    1. Penipisan portio
    2. Pembukaan
    3. Status ketuban
    4. Masuknya kepala janin
Tes laboratorium dan penelitian penunjang juga perlu dilakukan pada kunjungan ulang. Test urine untuk mengetahui protein urine dan glukosa dalam urine perlu dilakukan pada kunjungan ulang. Begitu juga dengan pemeriksaan Hemoglobin ( Hb ).
Pengumpulan database melalui riwayat, pemeriksaan fisik dan panggul dan tes – tes laboratorium merupakan langkah pertama dalam proses penatalaksanaan. Langkah – langkah lainnya dari penatalaksanaan tergantung pada database ( langkah 2 ) dan interpretasinya. Interpretasi database mencakup :
  1. Menentukan normalitas.
  2. Membedakan antara ketidaknyamanan-ketidaknyamanan umum dari kehamilan dengan kemungkinan komplikasi.
  3. Mengidentifikasi tanda – tanda dan gejala – gejala kemungkinan penyimpangan dari yang normal atau komplikasi.
  4. Mengidentifikasi hal – hal yang mungkin menjadi kebutuhan belajar.
Antisipasi kemungkinan masalah-masalah yang terkait (langkah 3 ) merupakan hal penting dalam pengembangan rencana asuhan yang menyeluruh. Eavaluasi kebutuhan akan intervensi segera dari bidan atau dokter dan/atau untuk konsultasi atau penetalaksanaan kerjasama dengan para anggota tim perawatan kesehatan (langkah 4) menjadi mutlak hanya bila terdapat penyimpangan dari normal dengan atau tanpa situasi gawat darurat.
Perencanaan rencana perawatan menyeluruh mencakup komponen – komponen berikut :
  1. Tes – tes laboratorium atau penelitian untuk memastikan atau membedakan antara kemungkinan – kemungkinan komplikasi.
  2. Konsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya.
  3. Reevaluasi diet dan intervensi.
  4. Pengajaran dan konseling untuk memenuhi kebutuhan belajar.
  5. Pengobatab untuk ketidaknyamanan.
  6. Obat atau tindakan lain untuk pengobatan komplikasi – komplikasi kecil ( misalnya vaginitis, infeksi saluran urine ).
  7. Jadwal kunjungan ulang berikutnya.

  1. TANDA GEJALA KEHAMILAN
    1. TANDA TIDAK PASTI/TANDA MUNGKIN KEHAMILAN
a. Persumtif Sign ( subyektif)
o   Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
o   mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
o   letih,sakit kepala
o   merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu pada wanita hamil pertama.
o   perubahan pada mamae
o   frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan.tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga BAK.
o   lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulai hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay darah ke pelvic .

b.Probabilitas ( objektif)
o   Pembesaran uterus
-          melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
-          Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui pemeriksaan bimanual
-          tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian ke posisi semula.
-          Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
o   Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone).
Striae gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
o   Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat

2.      Tanda positif kehamilan
o   Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
o   adanya gerakan janin pada palpasi
o   Teraba bagian janin pada palpasi
o   Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pd gmbr X Ray

3.      Tes Kehamilan :
o   Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi hormone hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.

  1. Menentukan Usia Kehamilan dan perkiraan persalinan
1.      Hukum Negel
Siklus mens 28 hari: tanggal (+7),bulan (-3),tahun (+1)
Siklus mens 35 hari : tanggal (+14),bulan (-3),tahun (+1)
2.      Pemeriksaan Leopod.
-          Sebelum bulan ke 3 fundus uteri blm teraba dari pusat
-          Akhir bulan ke 3 (12minggu): 1-2 jari diatas sympisis
-          Akhir bulan ke 4 (16mgg) :pertengahan sympisis dan pusat
-          Akhir bulan ke 5 (20 mgg) 3 jari di bawah pusat
-          Akhir bulan ke 6 (24 mgg) “setinggi pusat
-          Akhir bulan ke 7 ( 28mgg) : 3 jari diatas pusat
-          Akhir bulan ke 8 (32 mgg) :pertengahan prosesus vypoideus-pusat
-          Akhir bulan ke 9 (36 mgg) : sampai arcus costarum atau 3 jari dibawah prosesus xhypoideus
-          Akhir bulan ke 10 (40 mgg) :pertengahn antara prosesus xhypoideus – pusat.

3.      Menurut mc.Donald
-          Tinggi Fundus Uteri (cm) = tuanya kehamilan dalam bulan
3,5 cm
-          TFU x 8/7        =tuanya kehamilan dalam minggu

G.    ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS KEHAMILAN
1. Perubahan fisiologis 
-                                                                          Uterus
Ukuran dan berat uterus bertambah,kontraksi Braxton Hicks pd akhir trimester Bertambah besar,P;32 cm,L;21 cm,ukuran muka belakang 22 cm.
-           Postur tubuh
Tubuh akan mengalami lordosis
-                                                                          Perubahan dalam tubuh
·                                                                              Metabolisme
o   BMR meningkat 15-20%,umumnya pd trimester IIII
o   Sering haus,nafsu makan bertambah
o   Kenaikan BB 6,5-16,5 kg (rata-rata 12,5 kg)
Metabolisme: keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses penguraian & sintesis molekul kimia yang menghasilkan & membutuhkan panas (enegi) serta dikatalisis oleh enzim
Laju Metabolik Basal (Basal Metabolic Rate/BMR) ialah energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi fisiologis normal pada saat istirahat.
BMR = kcal/ m2/jam (kilokalori energi yang digunakan per meter persegi permukaan tubuh per jam)
Fungsi fisiologis normal tersebut meliputi
*      lingkungan kimia internal tubuh, yaitu  gradient konsentrasi ion antara intrasel dan ekstrasel
*      aktivitas elektrokimia sistem saraf
*      aktivitas elektromekanik sistem sirkulasi
*      pengaturan suhu
CARA MENGHITUNG BMR (BASAL METABOLISME RATE)
Langkah-Langkah menghitung BMR Ikuti langkah langkah berikut dalam menghitung BMR anda.
Angka ini sangat berguna untuk anda ketahui.
Perempuan :
BMR = 655 + (9,6 x berat kg) + (1,8 x tinggi cm) – (4,7 x umur th)
·      Kelompok Usia 0 s/d 6 Bulan = Kecukupan Energi : 550 kkal dan Kecukupan Protein : 10 gram
·      Kelompok Usia 7 s/d 12 Bulan= Kecukupan Energi : 650 kkal dan Kecukupan Protein : 16 gram3.
·      Kelompok Usia 1 s/d 3 Tahun= Kecukupan Energi : 1000 kkal dan Kecukupan Protein : 25 gram
·      Kelompok Usia 4 s/d 6 Tahun = Kecukupan Energi : 1550 kkal dan Kecukupan Protein : 39 gram
·      Kelompok Usia 7 s/d 9 Tahun = Kecukupan Energi : 1800 kkal dan Kecukupan Protein : 45 gram
·      Kelompok Usia 10 s/d 12 Tahun = Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2050 kkal dan Kecukupan Protein : 50 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 2050 kkal dan Kecukupan Protein : 50 gram
·      Kelompok Usia 13 s/d 15 Tahun= Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2400 kkal dan Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 2350 kkal dan Kecukupan Protein : 57 gram
·      Kelompok Usia 16 s/d 18 Tahun =Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2600 kkal dan Kecukupan Protein : 65 gram
·      Kelompok Usia 19 s/d 29 Tahun =Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2550 kkal dan Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 1900 kkal dan Kecukupan Protein : 50 gram
·      Kelompok Usia 30 s/d 49 Tahun= Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2350 kkal dan Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 1800 kkal dan Kecukupan Protein : 50 gram.
·      Kelompok Usia 50 s/d 64 Tahun = Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2250 kkal dan Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 1750 kkal sdan Kecukupan Protein : 50 gram
·      Kelompok Usia 64 Tahun Lebih=Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : Kecukupan Energi : 2050 kkal dan Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita : Kecukupan Energi : 1600 kkal dan Kecukupan Protein : 45 gram
·      Kondisi Ibu Hamil dan MenyusuiHamil Trimester I (3 Bulan Pertama) = Kebutuhan Tambahan Energi : 180 kkal dan Kebutuhan Tambahan Protein : 17 gram
Hamil Trimester II (3 Bulan Kedua) = Kebutuhan Tambahan Energi : 300 kkal dan Kebutuhan Tambahan Protein : 17 gram
Hamil Trimester III (3 Bulan Ketiga) = Kebutuhan Tambahan Energi : 300 kkal dan Kebutuhan Tambahan Protein : 17 gram

·                                                                              System sirkulasi
o   Vol darah meningkat 25% scr fisiologis dengan puncak kehamiln 32 minggu.
o   Peningkatan CO +_30%
o   Eritrosit meningkat
o   Plasma darah meningkat,leukosit meningkat sampai 10.000/ml3,trombosit ↑
o   Protein albumin,gama globulin ↓ pd trimester I dan pada akhir kehamilan
o   LED ↑ 4 X

·                                                                               System respirasi
o   Sesak nafas,nafas pendek ditemukan pd kehamilan > 32 minggu
Sesak saat usia kehamilan enam bulan keatas wajar terjadi. Hal tersebut dikarenakan kondisi rahim yang semakin membesar dengan berat badan bayi yang terus bertambah besar dan akibatnya menekan dinding dada atau diafragma sang ibu hamil. Sehingga rongga paru akan berkurang dan timbul sesak. Memang ada sebagian ibu hamil tidak merasakan hal tersebut.
Berikut adalah tips untuk membantu mengurangi sesak selama kehamilan ibu :
*       Disarankan bagi ibu hamil untuk melakukan kegiatan olah raga untuk ibu hamil. Olah raga untuk ibu hamil dapat membuat tubuh tetap sehat dan bugar. Tentu saja olah raga tersebut harus sesuai dengan usia kehamilan. Senam hamil biasanya dilakukan pada usia 28 sampai 30 minggu masa kehamilan.
*       Sebaiknya ibu hamil selalu duduk dengan tegak agar ruang paru-paru tidak tertekan dan mempunyai ruang lebih untuk bernafas.
*       Saat tidur usahakan agar kepala dan bahu diganjal pada satu atau dua bantal.
*       Jika sesak dirasakan saat berdiri atau berjalan, istirahatlah, bungkukkan badan dan sandarkan badan pada kursi atau bantal. Jika sesak belum juga berkurang, konsultasikan dengan dokter atau bidan Anda.
·                                                                              System GIT
o   Nausea kadang sampai emesis
pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi yang disebut morning sickness. Dalam hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut hiperemesis gravidarum. ada banyak tindakan untuk meredakan mrning sickness, satu atau semua, kombinasi berbagai tindakan , atau malah tak satupun diantaranya, dapat merupakan cara yang efektif bagi individu tertentu.etode ini diberi sebagian besar wanita rasa nyaman dan lega setelah mencoba sesuatu untuk meringankan masalahnya ,
saran yang dapat diberikan adalah :
·         makan porsi kecil, sering bahkan tipa dua jam sekali karena hal ini lebih mudah di pertahankan disbanding makan dengan porsi besar tiga kali sekali.
*      makan biscuit atu roti kering setipa pagi sebelum beranjak dari tempat tidur pada pagi hari
*      jangan langsung menyikat gigi anda setelah makan , karena hal itu dapat merangsang efek mual.
*      minumlah minuman yang mengandung karbonat ,khususnya gingerale
*      batasi lemak dalam diet anda
*      hindari makanan yang beraroma kuat
*      hal yang harus diingat bahwa nausea akan terjadi pada trimester 2
*      istirahat

o    Morning siknes
Sekitar setengah sampai dua pertiga dari semua wanita hamil mengalami morning sickness terutama pada trimester pertama kehamilan. Gejala umum yang sering dirasakan adalah adanya rasa mual dan muntah. Kebanyakan wanita mengalami gejala tersebut pada minggu ke-4 kehamilannya dan gejala menurun pada minggu ke-12 kehamilannya.
Morning sickness atau pregnancy sickness merupakan perasaan mual yang disertai atau tanpa disertai muntah selama kehamilan.
Morning sickness dapat terjadi setiap saat sepanjang hari terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Jika rasa mual dan muntah menetap atau semakin memburuk, maka kondisi tersebut disebut hyperemesis gravidarum.
Gejala morning sickness
*    rasa mual
*    kehilangan selera makan
*    muntah
*    efek psikologis : depresi, cemas
Penyebab morning sickness
Penyebab pasti morning sickness belum diketahui. Perubahan fisik selama kehamilan dipercaya menyebabkan overstimulasi pada kontrol neurologis mual dan muntah yang berada di batang otak. Perubahan fisik tersebut antara lain peningkatan hormon HCG dan estrogen dalam darah pada trimester pertama, peregangan pada otot uterus, fluktuasi tekanan darah terutama pada saat tekanan darah menurun, relaksasi relatif pada otot saluran pencernaan (yang menyebabkan pencernaan kurang efisien) dan peningkatan asam lambung yang disebabkan lambung kosong atau makan makanan yang salah.
Faktor emosi perperan penting pada kejadian morning sickness. Morning sickness jarang dialami oleh wanita hamil dengan latar balakang sosial rendah dimana gaya hidup lebih sederhana, lebih rileks, dan sedikit tuntutan. Pada kehamilan yang tidak diharapkan kejadian morning sickness lebih tinggi dibanding pada kehamilan yang diharapkan

Efek morning sickness pada fetus
Muntah menyebabkan ketegangan pada otot abdomen dan rasa sakit, namun mekanisme fisik muntah tidak berbahaya pada fetus. Fetus terlindung secara sempurna dalam kantong yang berisi cairan amnion. Namun muntah yang berkepanjangan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan berat badan ibu hamil yang menyebabkan deprivasi nutrisi pada fetus dan meningkatnya resiko berat badan bayi lahir rendah.

Treatment morning sickness
*    Antasida --- rendah sodium
*    Vitamin B6
*    Larutan gula
*    Akupresur pada 3 jari diatas pergelangan tangan
*    Antihistamin (dengan resep dokter) bila muntah menetap, insufisiensi peningkatan berat badan dan tanda-tanda dehidrasi
Manajemen morning sickness
Perawatan morning sickness meliputi pengaturan diet dan perubahan pola hidup. Perawatan mandiri yang dapat dilakukan wanita hamil antara lain :

Pagi hari :
*    Perbanyak waktu istirahat ditempat tidur. Jangan tergesa-gesa bangun dari tempat tidur setelah membuka mata dipagi hari. Beri jeda sekitar satu jam antara membuka mata dan bangun dari tempat tidur.
*    Makan crackers atau roti kering 20-30 menit sebelum bangun dari tempat tidur. Crackers dapat mencegah lambung kosong dan menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh.

Siang hari :
*    Makan 4-5 kali dengan porsi kecil sebagai pengganti makanan berat dan hindari terlalu kenyang atau terlalu lapar. Lambung yang kosong dan kadar gula darah yang rendah dalam tubuh akibat lamanya rentang makan dapat menyebabkan mual seperti halnya makan yang terlalu banyak pada satu saat.
*    Makan makanan tinggi protein dan karbohidrat untuk mencegah mual.
*    Mengurangi makanan yang mengandung banyak air, sebagai gantinya minumlah setengah jam sebelum atau sesudah makan namun tidak bersamaan pada saat makan.
*    Minum sedikit dan sering tiap 2-3 jam walaupun tidak haus, 10-12 gelas air/hari untuk menghindari dehidrasi.
*    Jus buah, teh herbal, makanan atau minuman yang terbuat dari jahe dapat mengurangi rasa mual.
*    Menghirup aroma lemon atau jahe, minum lemon atau mengkonsumsi semangka dapat mengurangi rasa mual.
*    Duduk beberapa saat setelah makan, gravitasi membantu makanan masuk ke dalam lambung. Bergerak secara perlahan dan menghindari gerakan mendadak.
*    Hindari pemicu mual : bau badan, aroma makanan yang tajam, kosmetik yang beraroma wangi, toiletris dan sampah.
*    Perbanyak istirahat dan tidur disiang hari. Tempatkan bantal dibawah kepala dan kaki. Hal tersebut sangat penting bila ibu hamil harus bangun lebih awal dipagi hari. Namun jangan tidur setelah makan karena dapat meningkatkan rasa mual.
*    Hindari tempat yang hangat karena dapat meningkatkan rasa mual.
*    Sikat gigi dengan menggunakan pasta gigi dan membilas mulut setiap habis muntah. Hal ini dapat menyegarkan mulut dan menurunkan rasa mual serta menurunkan resiko kerusakan gigi dan gusi yang dapat terjadi akibat bakteri dan material muntahan di mulut. Namun jangan lakukan sikat gigi segera setelah makan karena dapat menyebabkan muntah.
*    Hirup udara segar dan lakukan exercise setiap hari.
*    Hindari merokok, alkohol dan kafein.
*    Hindari stress. Morning sickness lebih banyak terjadi pada wanita hamil yang mengalami stress baik dalam rumah maupun pekerjaan.

Malam hari :
*       Sebelum tidur makan snack, yogurt, roti, susu, sereal atau sanwich.
*       Hindari makanan yang berminyak, terlalu pedas dan beraroma menyengat yang dapat menyebabkan mual.
*       Tidak tidur terlalu malam. Wanita hamil perlu energi untuk bangun pagi dan melakukan aktivitas esok harinya. Jika bangun tengah malam, makanlah cracker beberapa potong.

o    Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.

·         Sistrem urinaria
o   Sering kencing pd trimester I dan III

·         System endokrin
o   HCG  ↑,estrogen dan progesterone serta relaxtin meeningkat
o   Hormone melanotropic me
o   Tiroid membesar tetapi hormone yang dihasilakn tetap sama
o   Kleenjar paratiroid ukuranya membesar pd mgg ke 15-30
o   Kelenjar adrenal ukuranya meningkat terutama pd kortek.
·         System persyarafan
o   Perubahan postur tubuh
o   Tingling dan kaku pd semua bagian tangan dan jari
·         Sistem musculoskeletal
o   nyeri punggung krn perubahan postur tubuh
o   kram otot tungkai dan kaki bd metabolisme a dan fosfor

    1. Perubahan psikologis
-          persepsi ibu tentang kehamilan dan pengaruh kebudayaan
-          pasangan dan keluarga (perubahan identitas/peran)
-          penyesuaian lanjut pada kehamilan
Trimester I :terjadi krisis
Trimester II :pengalaman menyenangkan,menggunakan pikiran dan energi lebih konstruktif,ibu merasakan gerakan bayi (quickening) pertama kali.
Dorongan psikologis yang besar
Trimester III :klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi

    1. Pendidikan yang diperlukan selama hamil
o   Persiapan keluarga
o   Penkes tentang prenatal care (kunjungan ke pelayanan kesehatan,senam hamil, nutrisi ibu hamil,tanda bahay a kehamilan personal hygiene (perawatan payudara,latihan kegel,perawatan gigi,mandi)
o   Persiapan persalinan : pilihan bersalin,perlengkapan persalinan,metode untuk mengurangi nyeri saat persalinan ( metode Lamaze,relaksasi,imageri,Breadly,dick read,metode lain,hipnosis)
-          metode dick read : pendidikan tentang fisiologis persalinan,ltihan otot-otot abdomen dan perineal,melakukan relaksasi.
-          Metode lamaze : psikoprofilaksis,melibatkan suami atau orang yang memberikan dukungan.pasien dan klg berperan aktif dalam proses persalinan.
-          Metode Breadley :esensi metode dick read dan malibatkan orang yang memberi dukungan,menngunakan tekhnik bernafas dan suami sbg pelatih.

  1. KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
2.1  Nutrisi Ibu Hamil
Ø  Pentingmya nutrisi dan pengaruhnya
o   Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan
o   Untuk Pertumbuhan Jaringan
o   Supaya Luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
o   Untuk cadangan masa laktasi
Ø  Kebutuhan Nutrisi
o   Kalori
o   Untuk produksi energi
o   Kebutuhan pada wanita hamil  ( 2300 Kkal.)
o   Protein : untuk pembentukan jaringan baru,pertumbuhan janin,meningkatkan sirkulasi ibu (protein plasma,Hb dll).
-          Selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari.
-          Protein yang dianjurkan adalah protein hewani yang mengandung komposisi asam amino seperti daging,susu,telur,keju dan ikan
o      Cairan : membantu pencernaan,melarutkan makanan dan  pengangkutanya ( 6-8 gelas/1500-2000 ml/hr)
o      Mineral ; sumber dari buah-buahan,sayuran dan susu.
o   Zat besi           :  pada pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17 mg/hari, pada wanita yang sedikit anemik dibutuhkan 60-100 mg/hari.penambahan 46 mg/hr (berpengaruh pd anemia)
o   Kalsium           : kebutuhan total 1200 mg untuk menmbangun kerangka tulang dan gigi (2-3 gelas susu/hari)
o   Iodium            : mencegah kelemahan mental dan akibat fisik yang bserius kebutuhan total 175 mg.

o      Vitamin
o   Vit A   :1200 mg untuk pertumbuhan janin,kulit jadi halus,tulang dan gigi jadi kuat terhadap terhadaap infeksi.
·         BI (tiamin) 1.4 mg : Bekerjanya saraf dan jantung secara normal.
·         B2 (riboflavin) 1,5 mg : untuk pertumbuhan, vitalitas,nafsu makan.
·         Niacin (15 mg) ;membantu pencernaan yang normal,pertumbuhan
·         Vit C (20 mg )       : untuk pembentukan tulang dan persendian janin
·         Vit D ( 10 mg )     : membantu kekuatan tulang dan gigi

v   Kenaikan BB selama hamil        :
-          10 mgg = 650 gr
-          20 mg = 4000 gr
-          30 mg = 8500 gr
-          40 mg = 12.500 gr
Trimester I = tambahan BB 0,5 Kg/mg
Trimester II tambahan BB 0,5 Kg/mg (3-8 Kg)
Trimester III tambahan BB 0,5 Kg/mg (8-15 Kg)

2.2  Kebutuhan personal Hygiene
Personal hygiene harus tetap terpelihara selam kehamilan, mandi dianjurkan 2 kali/hari,kebersihan kulit,payudara,daerah genetalia harus dijaga.

2.3  Pakaian selama kehamilan
Pakaian hendaknya longgar,mudah menyerap keringat, hindari pemakaian stoking yang ketat,sepatu dengan hak tinggi.
Pakai BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

2.4  Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan.
2.5  Mobilisasi
Lakukan aktifitas fisik selama tidak melelahkan.
Jangan berdiri untuk jangka waktu lama,.setelah usia kehamilan 6 bulan sebaiknya hindari tidur telentang untuk menghindari tekanan rahim pada pembuluh darah utama.
tidur dengan kedua tungkai kaki lebih tiinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.
Pada saat bangun dari tempat tidur, diamlah sejenak dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri.
Hindari membungkuk yang membuat punggung tegang.

2.6  Exercise
Berjalan dipagi hari, renang,olah raga ringan dan senam hamil baik dalam mempertahankan kesehatan tubuh.
Senam hamil dimulai pada umur kehamilan 22 minggu.
Senam Hamil   :




ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

A.    PENGKAJIAN
1. Anamnesa
v  Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
v  Ada Planing terlebih dahulu
v  Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data, interpretasi pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi perawat.
- Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan persalinan.
    1. Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
o   Persiapan Alat
-          Timbangan BB
-          Pengukur tinggi badan
-          Tensi meter
-          Stetoskop
-          Monokuler atau linec
-          Meteran atau midline
-          Hamer reflek
-          Jangka panggul
o   Pemeriksaan fisik
-          penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
-          TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
-          Muka dan kepala
*      Muka : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
*      Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik pada sclera.
*      Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir, stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
-          Leher   : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran limfe.
-          Dada
*      Paru :
*      Jantung :
*      Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan, putting susu menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum, kebersihan areola mamae.
-          Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
*        Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea alba,striae gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
*      Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
Tekhnik Leopod :
Leopod I   : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada bagian fundus,usia kehamilan
Cara                       : - pasien tidur telentang
§  Perawat berdiri disebelah kanan pasien pandangan ke pasien
§  Gunakan kedua tangan, dorong fundus uteri ke tengah ( kiri-kanan)
§  Gunakan 1 tangan kiri untuk menekan f.u tangan kanan memegang perut.
§  Ukur tinggi fundus uteri, dari simpissi pubis sampai fundus uteri.

Leopod II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang dan bagian janin yang teraba disebelah kiri atau kanan.
Cara           : kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan,jari kearah kepala pasien, mencari sisi bagian besar ( biasanya punggung) janin atau mungkin bagian keras bulat (kepala) janin.

Leopod III            : untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah (presentasi).
Cara           : Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak dibawah ( diatas sympisis) sementara tangan lainya menahan fundus untuk fiksasi.

Leopod IV            : untuk mengetahui apakah bagian bawah janin  sudah masuk ke panggul/belum.
Cara           :
Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan, jari kearah kaki pasien,untuk konfirmasi bagian terbawah janin dan menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk/melewati pintu atas panggul (biasanya inyatakan dengan satuan X/5).jika memungkinkan dalam palpasi diperkirakan taksiran berat janin

-          Ekstremitas
Atas     : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus otot,kram kaki.

-          Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah dr jalan lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell sign,hegar sign.

    1. Pemeriksaan Penunjang
-          PP tes
-          X ray
-          USG














Tidak ada komentar:

Posting Komentar